Mengenal Wisata Air Pintu Seng



Sidapurna adalah salah satu desa di Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, yang terkenal sebagai tempat tinggal para pengusaha warteg di Jabodetabek. Namun, desa ini juga dikenal karena adanya sebuah bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda, yaitu Bendungan Sidapurna.

Bendungan ini, yang juga dikenal dengan sebutan Pintu Seng, berfungsi sebagai pintu air untuk wilayah Tegal, mengatur aliran Kali Kemiri sebelum masuk ke Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Dibangun sekitar tahun 1807, Pintu Seng memiliki ketinggian antara 3 hingga 4 meter dan hingga kini masih berfungsi untuk mengairi sawah di sekitarnya serta mengendalikan banjir dari aliran air wilayah selatan. 

Setiap tanggal 1 Oktober, bendungan ini dibuka dalam tradisi yang disebut "pengeringan." Saat pintu air dibuka, aliran di sisi selatan akan surut, memberikan kesempatan bagi warga untuk mencari ikan yang terjebak di aliran yang mengering. Tradisi ini menjadi acara tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat, yang berkesempatan untuk mencari ikan berukuran besar atau sekadar berfoto di tengah kerumunan orang yang merayakan momen ini.

Sungai kecil yang mengalir dari bendungan juga dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai aktivitas. Selain itu, area tersebut menjadi tempat bermain bagi anak-anak yang ingin berenang. Dengan demikian, Bendungan Sidapurna tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pengairan, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat di sekitarnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Usulan Pengembangan Wisata Air di Pintu Seng